Kamis, 18 April 2013

MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN ALLAH DAN MANUSIA



sebagai manusia,kita memiliki dua hubungan utama yang harus tetap terjaga dengan baik,hubungan yg mau tidak mau,atau suka tidak suka pasti akan kita butuhkan dan kita jalani yaitu :             1.  Hablum minalloh         2. Hablum minan naas......yang pertama adalah hablum minallah , hubungan ini akan berjalan baik ketika seseorang menegakkan hak dan kewajiban nya terhadap Allah dengan sebaik- baiknya,dan di antara hak Allah yg terbesar yg wajib kita tunaikan adalah  أن لا تعبدوا إلا إياه ولاتشركوا به شيئا  ,yaitu janganlah kita beribadah kecuali hanya kepada Allah semata tanpa menyekutukan Nya dengan apapun,karena tidak ada yang setara dan sebanding dengan Allah dalam segala hal,oleh karena itu,setiap hal yang menjadi kekhususan bagi Allah,tidak boleh kita palingkan kepada selain nya,seperti perkara perkara ibadah,atau pengetahuan ttg perkara-perkara yang gaib,atau kemampuan mendatangkan manfaat serta menolak mudarat,,jika kita meyakini Allah yang kita sembah Maha kuasa dalam segala hal,maka kita harus yakin masalah rizki yg kita peroleh bukan semata mata faktor kemapanan/keahlian kita  ,kesuksesan yang kita raih bukan semata mata faktor kerja keras kita,atau pengaruh benda2,hari2/tanggal2 tertentu yg di kaitkan dengan hal2 mistis yg di yakini oleh sebagian orang2 yg jahil dapat mendatangkan maslahat atau bisa menolak mudarat, yg hal tsb merupakan salah satu bentuk kesyirikan yg menodai hablum minalloh ,,Abdullah bin mas’ud Rodiyallohu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi Salallohu’alaihi Wasallam ttg dosa apa yang paling besar,maka Nabi menjawab:  أن تجعل لله ندا وهو خلقك,''engkau menjadikan bagi Allah sekutu/tandingan,padahal Allah yg telah menciptakan mu",,,,  kemudian kita berusaha jalankan ajaran agama yg hak ini sesuai dengan tuntunan Allah di dalam Al qur’an,dan sesuai dengan apa yang Nabi Salallohu’alaihi wasallam contohkan dalam Sunnah nya, serta sesuai dengan apa yang pernah dipraktek kan oleh para salafussholeh Rodiyallohu ’anhum ’ajmai’nn.. Al imam asyafi’i  Rohimahulloh pernah berkata yang perkataan ini patut kita jadikan pegangan dalam beragama,yaitu:
أمنت بالله, وبماجاءعن الله, على مرادالله,,وأمنت برسول الله,وبماجاءعن رسول الله ,على مراد رسول الله
"aku beriman kepada Allah,dan apapun yg datang dari Allah dengan cara yg di ingin kan/di syariatkan oleh Allah,dan akupun beriman kepada Rasululloh dan apapun yg Beliau bawa dan dengan cara yg di inginkan/di syariatkan oleh Beliau"

kemudian yang kedua adalah hablum minan naas,sebagai mahluk sosial manusia akan hidup berdampingan satu sama lain nya ,seorang muslim yg baik di tuntut untuk bisa bergaul dengan apik di tengah tengah masyarakat,dan modal utama di dalam pergaulan adalah akhlaq yg mulia karena sesungguhnya akhlak yang mulia itu sendiri adalah cerminan kesempurnaan iman seorang muslim..di dalam hadist yg diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi (no.1162) Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:  أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا  “Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaq-nya”, Sehingga semakin tinggi iman seseorang,akan  semakin baik pula akhlaknya. hal hal yg kadang kita anggap sepele terkadang bisa mendatangkan kebaikan dan keharmonisan dalam bergaul ,,senyum dan mengucap salam ketika bertemu adalah contoh kecil dan sederhana dari akhlak mulia yang diajarkan oleh islam yang bisa kita dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari dalam bergaul di tengah masyarakat.. di dalam hadist yg diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi (no.1956,)  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:   تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَة “Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah, Hadist di atas sekaligus menjadi bukti betapa Allah itu Sangat pemurah, sangat penyayang kepada hamba-Nya. Karena ternyata sedekah itu tidak harus dengan uang atau hartabenda, Cukup menggerakkan otot wajah dan bibir, membentuk sebuah senyuman, seseorang sudah bisa bersedekah, ”. Senyum dan salam kepada lawan bicara, atau orang yang ditemui, akan bisa mencairkan hati dan suasana. Tidak ada hati yang fitrah dan bersih kecuali pasti akan memberikan respon positif terhadap senyuman,,Andai anda berat untuk tersenyum, setidaknya janganlah bermuka masam, kecut, sinis,dingin kepada orang lain.. Sekedar memasang muka yang cerah saja, itu sudah dihitung kebaikan dalam Islam.. di dalam hadist yg diriwayatkan oleh Imam Muslim( no. 2626)  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda  :   لاَ تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ“Janganlah sekali kali engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu terhadap saudaramu” ,,maka hendak nya kita selalu berkaca pada diri kita sendiri,jika kita selalu berharap sikap baik dari orang lain maka orang lain pun berharap hal yg sama dari kita, هل جزء الإحسان إلا الإحسان apakan balasan yg layak untuk kebaikan kalau bukan kebaikan? Artinya buah dari suatu kebaikan adalah kebaikan juga,mudah2an tulisan yg singkat ini bermanfaat bagi kami pribadi dan kita semua untuk menjadi bekal  memperbaiki kwalitas hubungan kita dengan Allah dan hubungan kita dengan sesama manusia